Jatim.Rasionews.com|Banyuwangi.Rakyat Banyuwangi sudah semakin cerdas untuk bisa membedakan Gerakan serta aksi yg memang benar2 murni membela kepentingan masyarakat dengan Gerakan Aksi Demo( unjuk rasa) yg hanya mengatas namakan Rakyat tetapi sejatinya hanya utk kepentingan pribadi /kelompok! Gerakan Demo Mengatasnamakan namakan Rakyat ini sudah menjadi Fenomena tersendiri di Banyuwangi.
Indikasi ada “penumpang gelap” dalam aksi demonstrasi itu dapat dilihat dari setiap gerakan gerakannya, pola menggalang massa/peserta dengan jumlah besar secara terstruktur , dan notabene indikasinya oknum oknum penggeraknya adalah orang-orng yang sama dgn pola serta model gerakan seperti :
A. Gerakan tersebut endingnya pasti Antiklimak dengan Bargaining2 tertentu ( Finansial dlm jumlah yg tdk sedikit atau dlm bentuk Pekerjaan/Proyek Pemerintah)
B. Materi yang disampaikan dalam setiap isu demo hanya terkesan diarahkan kesalah satu oknum pejabat dan mirisnya Lebih kepada Unsur Pribadi yang dikupas,hal ini mencerminkan sebuah persoalan yang memang indikasinya dipesan atau by design dari “Penumpang Gelap” yang memiliki Nafsu kekuasaan demi mempertahankan jabatannya serta Murahan dalam aksi hal mengupas urusan pribadi. C. Pada prinsipnya semua hal yg dilakukan hanya bersifat temporal (kontemporer) dgn muatan Vested interest dan dgn aroma Hidden Agenda yg kental serta cenderung kasar.
Jelas ini akan menjadi preseden buruk dlm konteks penyampaian aspirasi serta merusak tatanan Demokrasil! Masyarakat Banyuwangi yg SDH teruji tingkat kedewasaan berpolitiknya rentan utk kembali terpecah belah dan Akankah praktek2 kotor seperti ini akan kita biarkan meracuni Banyuwangi? Siapkah kita bertanggung jawab secara moral dan sejarah kepada Pemilik Banyuwangi yg sebenarnya…anak cucu kita???
IR. Heri Santoso
Direktur eksekurif
Triden Foundations.
Red.