Masuk
Jatim.Rasionews.comJatim.Rasionews.com
  • Home
  • Berita
  • Nasional
  • Pemerintahan
  • Parlementaria
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Politik
  • TNI – Polri
  • Lebih
    • Yudikatif
    • Bisnis
    • Teknologi
    • Hukum
    • Entertainment
    • Lifestyle
    • Otomotif
    • Edukasi
    • Seputar Desa
    • Advertorial
    • E-Paper
Reading: KH. Ir. Achmad Wahyudi Nyalakan Obor “Nelesi Ati”: Dari Tafsir Al-Qur’an Menuju Aksi Sosial
Share
Jatim.Rasionews.comJatim.Rasionews.com
  • Home
  • Berita
  • Nasional
  • Pemerintahan
  • Parlementaria
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Politik
  • Yudikatif
  • TNI – Polri
  • Seputar Desa
  • Advertorial
  • E-Paper
Search
  • Home
  • Berita
  • Nasional
  • Pemerintahan
  • Parlementaria
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Politik
  • TNI – Polri
  • Lebih
    • Yudikatif
    • Bisnis
    • Teknologi
    • Hukum
    • Entertainment
    • Lifestyle
    • Otomotif
    • Edukasi
    • Seputar Desa
    • Advertorial
    • E-Paper
Sudah punya akun? Masuk
Follow US
- Advertisement -
- Advertisement -
Jatim.Rasionews.com > Berita > Nasional > KH. Ir. Achmad Wahyudi Nyalakan Obor “Nelesi Ati”: Dari Tafsir Al-Qur’an Menuju Aksi Sosial
Nasional

KH. Ir. Achmad Wahyudi Nyalakan Obor “Nelesi Ati”: Dari Tafsir Al-Qur’an Menuju Aksi Sosial

Terakhir diperbarui: 2025/06/16 at 6:35 AM
Reporter Jatim Rasio News Diposting 16 Juni 2025
Share
IMG 20250616 WA0004
SHARE

 

Jatim.Rasionews.com|BANYUWANGI — Setelah vakum hampir lima tahun, pengajian Ahad pagi bertajuk Majelis Taklim “Nelesi Ati” kembali menggema di Pondok Pesantren Adz Dzikra, Banyuwangi. Kegiatan yang dulu sempat menjaring ribuan jamaah ini resmi dibangkitkan kembali pada Minggu (15/06/2025), dan menjadi momentum kebangkitan spiritual serta transformasi pendidikan karakter santri yang lebih progresif.

Pengajian perdana digelar mulai pukul 06.00 WIB di Aula Sidqi Maulana. Sejak pagi, ratusan jamaah dari berbagai kalangan telah memadati lokasi. Tak hanya wali santri dan keluarga besar pesantren, hadir pula tokoh-tokoh strategis seperti Sekretaris MUI Banyuwangi, jajaran pengurus cabang GM FKPPI PC-1325, aktivis ormas keagamaan, hingga perwakilan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Keadilan Indonesia (YLBHKI).

- Advertisement -

Dalam sambutan pembukanya, pendiri sekaligu pengasuh Ponpes Adz Dzikra, KH. Ir. Achmad Wahyudi, S.H., M.H., mengungkapkan bahwa Nelesi Ati bukan sekadar pengajian rutin, melainkan cikal bakal terbentuknya jalinan batiniah antara pesantren, wali santri, dan masyarakat luas.

“Pengajian ini bahkan sudah ada sebelum pondok ini berdiri. Dulu bentuknya anjangsana, dari rumah ke rumah, dan pernah menghimpun lebih dari 1500 jamaah. Kini kita hidupkan lagi, bukan hanya sebagai majelis ilmu, tapi juga ruang silaturahmi dan forum presentasi karya santri,” jelasnya.

Uniknya, sebelum sesi acara utama, panitia memberikan kesempatan kepada wali santri untuk menunjuk anak-anak mereka tampil di hadapan publik. Beberapa santri membawakan materi singkat seperti hikmah ayat, kisah nabi, hingga refleksi sosial dengan keberanian yang mengesankan.

- Advertisement -

Salah satu santri menyampaikan hikmah dari Surah Yusuf ayat 11 dan 15, yang membahas perjalanan Nabi Yusuf AS—dari lembah ujian hingga puncak kepemimpinan. Ia kemudian membandingkannya dengan perjalanan tokoh nasional seperti Prabowo Subianto, yang pernah tersingkir namun kini kembali dipercaya memimpin bangsa.

Baca Juga:  SMPN 1 Banyuwangi gelar Perpisahan di Sekolah, Begini Reaksi Ari Pemerhati Pendidikan

“Pemimpin besar adalah mereka yang siap diuji, mampu memaafkan, dan tetap menjaga keikhlasan hati. Seperti Nabi Yusuf, yang tidak menyimpan dendam kepada saudara-saudaranya,” katanya penuh keyakinan.

Dalam sesi inti, KH Achmad Wahyudi menguraikan tafsir dari Surah Al-A’raf ayat 165 dan Al-An’am ayat 44, menyoroti bahwa tidak semua nikmat adalah berkah. Sebaliknya, bisa jadi itu adalah istidraj—kenikmatan yang justru menjauhkan manusia dari kesadaran spiritual dan ketaatan.

- Advertisement -

“Kalau hidup kita enak, rezeki lancar, tapi justru makin jauh dari Allah SWT, itu bukan karunia. Itu jebakan. Itu istidraj,” tegasnya, menyentil dengan gaya khas tegas tapi membumi.

KH Achmad Wahyudi juga menekankan pentingnya kesabaran dalam menghadapi kehidupan. Ia mengutip Surah Al-Insyirah ayat 5-6, mengajak seluruh jamaah untuk tidak menyerah saat menghadapi jalan buntu, karena pertolongan Allah SWT sering kali hadir di titik terendah perjuangan.

“Kalau kamu ingin mutiara, ya harus menyelam ke dasar laut. Kalau ingin emas, ya harus gali tanahnya. Hidup itu perjuangan. Jangan mengeluh. Sambung terus harapanmu kepada Allah SWT,” ujarnya penuh semangat, disambut isak haru dan tepuk tangan jamaah.

Pengajian pagi ini, juga dirangkai dengan pemberian santunan kepada anak-anak yatim piatu. Tak hanya simbolis, KH Wahyudi bahkan menegaskan komitmennya secara pribadi. “Kalau dana santunan kurang, saya yang akan menanggungnya. Kita ingin mereka hadir membawa keberkahan dalam pengajian ini setiap pekan,” ungkapnya.

Dalam refleksi pribadi yang menyentuh, beliau menceritakan pesan ulang tahun dari sang anak: “Selamat ulang tahun, semoga Abi sabar dan tidak gampang marah.” Sebuah pesan sederhana yang menjadi pengingat mendalam akan pentingnya kepemimpinan emosional dalam lingkup keluarga maupun pesantren. “Saya ini tipe kolerik. Kuat, cepat, penuh tujuan. Tapi saya belajar terus untuk tetap bijak, tidak keras kepala, dan mengayomi. Tegas itu bukan berarti kasar,” terangnya.

Baca Juga:  2 Desa Kecamatan Lengkong Kabupaten Nganjuk Resah Adanya Tambang Diduga Ilegal

Sekretaris MUI Banyuwangi, Ayung Notonegoro, yang hadir dalam pengajian, memberikan apresiasi tinggi terhadap pendekatan pendidikan di Ponpes Adz Dzikra yang membekali santri dengan kemampuan berbicara di depan publik (public speaking).

“Kata-kata bukan hanya suara. Ia adalah tanggung jawab, dan bahkan bisa menentukan masa depan seseorang,” ujarnya, merujuk pada filosofi Dale Carnegie tentang pentingnya komunikasi dalam kesuksesan hidup.

Ia juga menekankan bahwa keterampilan berbicara bukan hanya kebutuhan dunia, tetapi juga bagian dari misi kenabian. “Rasulullah SAW adalah komunikator ulung. Bahkan Allah SWT memberikan pendamping kepada Nabi Musa yaitu Nabi Harun, karena kemampuan berbicara sangat vital dalam berdakwah.” urainya.

Santri senior, Ibnu, menambahkan perspektif menarik tentang pola kepemimpinan di Ponpes Adz Dzikra. Menurutnya, kedisiplinan di pondok tumbuh bukan karena aturan kaku, tetapi dari kebiasaan yang tumbuh secara organik dan penuh cinta.

“Tidak ada bel, tidak ada papan aturan. Tapi ketika waktunya belajar, semua bergerak sendiri. Ini bukan karena takut, tapi karena sudah tertanam dalam budaya,” ungkapnya.

Ia juga memuji konsep Madrasah Kader, yang tidak hanya melahirkan siswa, tetapi calon pemimpin umat yang matang secara karakter dan spiritual.

Sebagai penutup, Uyung Sadewa, perwakilan dari YLBHKI memberikan testimoni tentang keikhlasan dan totalitas KH Wahyudi dalam membina santri.

“Saya bukan santri formal. Tapi saya merasa jadi santri karena saya belajar banyak dari beliau. Di sini, perhatian tidak berhenti di dunia pondok, tapi terus berlanjut setelah lulus—dari urusan beasiswa, hingga dicarikan pekerjaan,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa pendidikan di Adz Dzikra tidak hanya membentuk santri sebagai individu, tetapi sebagai agen perubahan sosial.

Baca Juga:  Pelaku Orang Penipu Asal Lumajang Berkedok Kredit Rumah dan Pinjol di Pasuruan Masih Buron.

Kembalinya Pengajian “Nelesi Ati” menandai kebangkitan spiritual yang tidak hanya menggugah sisi batin, tetapi juga membangun kapasitas kepemimpinan, keterampilan komunikasi, dan ketahanan moral para santri. Dengan komitmen keberlanjutan setiap pekan, program ini menjadi contoh sinergi antara nilai-nilai keilmuan, sosial, dan spiritual yang hidup dan nyata.

“Jangan pernah berhenti berharap. Jangan pernah lelah berjuang. Karena di balik setiap kesulitan, pasti ada kemudahan,” pungkas KH Wahyudi, menutup tausiyah dengan kekuatan spiritual yang menggugah.

Pewarta. supartono.

Bagikan Berita Ini
Facebook Twitter Pinterest Whatsapp Whatsapp Copy Link Print
Apa Reaksi Anda?
Suka0
Galau0
Kocak0
Terkejut0
Emosi0
BERITA SEBELUMNYA IMG 20250615 WA0278 Ketika Zona Nyaman Wartawan Terusik Jurnalisme
BERITA BERIKUTNYA IMG 20250616 WA0007 Satlantas Lumajang Gelar Penertiban di Alun-Alun Utara, Tilang Pengendara Tak Pakai Helm
Tinggalkan Ulasan

Tinggalkan Ulasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Silakan Pilih Rating!

– Supported by-

Berita Populer

IMG 20241215 WA0082
NasionalSerba -serbi
Penyerahan SK DPAC BRNR Korcam Tempeh untuk Program Makan Bergizi Gratis
15 Desember 2024
IMG 20241111 WA0068
NasionalSeputar Desa
Di Hebokan Warga Desa Randuagung Terjadi Fenomena Keajaiban Alam: Pohon Kelapa Berdiri Lagi,Selama 9 Bulan Tumbang
11 November 2024
IMG 20241228 WA0142
Nasional
Ketua DPD LSM Teropong Keadilan dan Hukum Minahasa, Hezky O’Brien Kawengian, Menanggapi Pernyataan Kuasa Hukum Desa Passo
28 Desember 2024
IMG 20240405 WA0005
Nasional
Kelangkaan Gas Elpiji 3 kg Sering terjadi di saat memasuki Hari Raya Iedul Fitri
5 April 2024
IMG 20241128 WA0091
Politik
Puskaptis Banyuwangi Ucapkan Selamat Atas ‘Kemenangan’ Paslon 02 Ali Makki-Ali Ruchi Sebagai Bupati dan Wakil Bupati Pilihan Rakyat Banyuwangi
28 November 2024
IMG 20241222 WA0120
NasionalPemerintahan
BRNR Gelar Sosialisasi(MBG) Makan Bergizi Gratis di 12 Desa
22 Desember 2024
Jasa Pembuatan Website Berita
Jasa Website Jogja
Jasa Backdrop Event Jogja
Jasa Backdrop Jogja

Pendidikan

Wow..! Siswa SMPN 1 Sukodono Raih Juara III Lomba Menghias Topeng Kaliwungu di Ajang Art Foria 2025
19 Desember 2025
Uji Kompetensi Perhotelan dan Kapal Pesiar Digelar di TUK AEC Temuguruh
18 Desember 2025
Guru SMA Negeri 1 Lumajang Sampaikan Ucapan yang Dinilai Kurang Berkenan Saat Konfirmasi Insan Pers
17 Desember 2025
Peduli Kasih Antar Sesama Murid – Murid Sekolah Al – Irsyad Banyuwangi Gelar Penggalangan Dana Buat Korban Banjir Bencana di Aceh
7 Desember 2025
Dies Natalis SDN 4 Penganjuran ke-62 Mengadakan Lomba Olimpiade di Bidang sekola Bahasa Inggris, matematika, IPS, IPA
29 November 2025
- Advertisement -

Seputar Desa

IMG20251216201712
Lomba Mancing Jadi Hiburan Rakyat, Desa Tegalharjo Bangun Kebersamaan Warga
17 Desember 2025
IMG20251210094604
Proyek Pendopo Desa Tamansari Tanpa Papan Nama, Diduga Langgar Aturan dan Cederai Transparansi
13 Desember 2025
20251211 122100
Penyaluran Bantuan Pangan di Desa Temuguruh Berjalan Tertib dan Lancar
11 Desember 2025
IMG 20251210 WA0336
Proyek Rehab Ruangan Pemdes BALAK Tanpa Papan Nama, Publik Pertanyakan Transparansi Anggaran
10 Desember 2025
20251128 173911
Semangat Gotong Royong Warga Sumberarum : Jumat Bersih yang Menyatukan dan Menyegarkan Lingkungan
28 November 2025

Artikel Terkait:

IMG 20251221 WA0042
NasionalPemerintahan

Refleksi Hari Jadi ke-254 Kabupaten Banyuwangi Perayaan Kultural dan Implementasi Aksi Kemanusiaan 

21 Desember 2025
IMG 20251220 WA0059
Nasional

Kasus Rentenir Bayangkari Polres Panjen: Tindakan Keras dari Kapolres dan Kapolda Dinantikan*

20 Desember 2025
20251220 162917
NasionalOlahraga

 Kejuaraan Anggar Nasional di Banyuwangi Tuai Kekecewaan, Trofi Tak Sesuai Janji dan Tim Medis Nihil

20 Desember 2025
IMG 20251220 WA0043
Nasional

Tradisi Kerap Kerbau Digelar di Desa Banyuputih Lor, Warga Antusias Saksikan Perlombaan

20 Desember 2025
Jatim.Rasionews.com
  • rasionews25@gmail.com
  • 0853 3069 6503
  • Berita
  • Nasional
  • Pemerintahan
  • Parlementaria
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Politik
  • TNI – Polri
  • Yudikatif
  • Bisnis
  • Teknologi
  • Hukum
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Otomotif
  • Edukasi
  • Seputar Desa
  • Advertorial
  • E-Paper
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
Reading: KH. Ir. Achmad Wahyudi Nyalakan Obor “Nelesi Ati”: Dari Tafsir Al-Qur’an Menuju Aksi Sosial
Share

Copyright © 2023 PT. Rafa Canasha Media

Selamat Datang di RasioNews.com!

Masuk ke Akun Anda

Daftar Lupa password?