Jatim.Rasionews.com|Banyuwangi – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi kembali menegaskan komitmennya dalam pelestarian seni dan budaya daerah dengan menggelar Festival Gandrung Masa ke Masa Jawa–Bali 2025.Kamis 25/12/2025.
Festival Gandrung ini di laksanakan di Gesibu Taman Blambangan. Pada hari Kamis 25 September 2025 sekitar pukul 13.00 Wib. Dan ikuti sebanyak 1278 peserta dari tingkat TK, SD, SMP dan SMA .
Event budaya ini menjadi ruang apresiasi sekaligus etalase perjalanan Tari Gandrung dari masa ke masa, yang berakar kuat di budaya Osing dan memiliki irisan historis dengan tradisi seni Jawa–Bali.
Ketika awak media mewancarai kepada salah satu guru seni Tari Sanggar Langlang Buana bapak Sabar menyampaikan ” Bahwa pada hari Ini Pemkab Banyuwangi sedang menggelar festival Gandrung masa ke masa , pesertanya dari sekolah TK, SD, SMP, SMA Se-Kabupaten Banyuwangi Jawa Bali. Yang mengadakan pemkab Banyuwangi.Lomba ini bisa berkelompok dan perorangan. Setiap kelompok bisa beranggota 8 siswa. Total semuanya 1.278 peserta. Berasal dari Banyuwangi , Solo, joga , Blitar dan Bali.” Semua peserta Gandrung akan berkompetisi dengan baik dan bisa merebutkan Tropi juara 1,2,3 dari pemkab Banyuwangi.” ujar Sabar.
Festival tersebut menampilkan beragam pertunjukan Gandrung lintas generasi, mulai dari pakem klasik hingga kreasi kontemporer, yang dibawakan oleh seniman-seniman Banyuwangi serta kolaborasi lintas daerah. Selain pertunjukan tari, rangkaian kegiatan juga diisi dengan diskusi budaya, pameran arsip, serta workshop untuk generasi muda sebagai upaya regenerasi pelaku seni.
- Advertisement -
Pemkab Banyuwangi menilai Festival Gandrung Masa ke Masa bukan sekadar agenda hiburan, melainkan bagian dari strategi kebudayaan untuk menjaga identitas lokal, memperkuat ekosistem seni, dan mendorong pariwisata berbasis budaya. Kehadiran festival ini diharapkan mampu menarik wisatawan sekaligus meningkatkan kebanggaan masyarakat terhadap warisan budaya leluhur.
Dengan mengusung tema “Masa ke Masa”, festival ini menegaskan bahwa Gandrung bukan seni yang berhenti di masa lalu, melainkan terus hidup, beradaptasi, dan relevan di tengah dinamika zaman.
Pemkab Banyuwangi berkomitmen menjadikan festival ini sebagai agenda berkelanjutan yang konsisten, berkualitas, dan berdampak bagi pelestarian budaya serta ekonomi kreatif daerah.
- Advertisement -
Pewarta.M.Tauhid.




