Jatim.Rasionews.com. – TANAH SEREAL, BOGOR – | Warga di Kp. Sawah Baru RT 01 RW 06, Kelurahan Kencana, Kecamatan Tanah Sereal, Kota Bogor, Jawa Barat, mengungkapkan ketidakpuasan mereka terhadap pelayanan Dinas Sosial Kota Bogor, khususnya terkait penanganan kasus Bapak Didiek, seorang warga yang mengalami stroke.
Pada hari Senin lalu, pihak Dinsos melakukan kunjungan ke rumah Bapak Didiek untuk membicarakan situasi keluarganya. Mereka menjelaskan bahwa untuk masuk ke panti jompo, seseorang harus mandiri, yang disebutkan termasuk kemampuan dasar seperti makan dan mandi sendiri. Namun, mengingat kondisi Bapak Didiek yang tidak dapat berjalan akibat stroke, pihak Dinsos menyarankan perawatan di rumah sakit hingga sembuh. Minggu 02 Mei 2024
Namun, setelah dibawa ke Rumah Sakit Marzoeki Mahdi di Bogor, Bapak Didiek hanya ditinggalkan tanpa pendampingan. Keluarga yang mencoba menghubungi pihak Dinsos tidak mendapatkan respons yang memadai. Bahkan, nomor yang diberikan ternyata merupakan kontak anggota TRC, bukan staf Dinsos.
Saat dirawat di rumah sakit, Bapak Didiek menunjukkan perilaku agresif, membuat perawat kesulitan dalam menanganinya. Keluarga merasa tertekan dan stres, bahkan sampai mengalami gangguan lambung akibat kecemasan.
Ketika diberitahu bahwa Bapak Didiek boleh pulang, meskipun kondisinya belum stabil secara kejiwaan, pihak Dinsos tetap tidak memberikan respons yang memadai. Keluarga bahkan terpaksa mendatangi kantor pusat Dinsos Kota Bogor, namun upaya mereka untuk mencari solusi tidak membuahkan hasil.
Saat Bapak Didiek dipulangkan tanpa pemberitahuan kepada keluarga, pihak Dinsos justru menyalahkan keluarga atas kejadian tersebut, tanpa memberikan penjelasan yang memuaskan terkait keputusan untuk tidak membawa Bapak Didiek ke panti jompo.
Keluarga Bapak Didiek merasa kecewa dan merasa bahwa pelayanan dari Dinsos Kota Bogor tidak memadai dan tidak mengutamakan kepentingan kesejahteraan warga yang membutuhkan bantuan. Mereka menuntut penjelasan dan tindakan yang memadai dari pihak berwenang untuk memastikan kasus serupa tidak terulang di masa mendatang
Red.