Jatim.Rasionews.com Bangli, Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) melakukan langkah nyata melalui Tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-PM) yang digagas oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).Dengan meluncurkan program inovatif berjudul. kamis (2/10/2025).
“Budidaya Labu Siam Berteknologi IoT dan Panel Surya pada Lahan Non-Produktif untuk Meningkatkan Pendapatan Kelompok PKK di Desa Belantih.”
Program ini hadir sebagai solusi untuk membantu masyarakat Desa Belantih, terutama kelompok PKK yang selama ini masih mengandalkan pendapatan sebagai buruh tani. Ketua Tim PKM-PM, Ni Komang Meliani, menyampaikan bahwa potensi lahan non-produktif di Desa Belantih sangat besar jika dikelola dengan baik dan tepat.
“Dengan teknologi IoT, kelompok PKK dapat memantau kebutuhan air dan kondisi tanah secara langsung dari jarak jauh, sehingga budidaya labu siam menjadi lebih efektif. Selain itu, teknologi panel surya juga berperan penting dengan menyediakan sumber energi untuk irigasi otomatis yang dikendalikan oleh sensor kelembaban tanah.” jelasnya.
Program ini dibimbing langsung oleh dosen pembimbing, I Wayan Pardi, S.Pd., M.Pd., yang memberikan arahan pentingnya pemanfaatan teknologi dalam meningkatkan hasil pertanian dan kesejahteraan masyarakat desa. Menurutnya, penggunaan teknologi pintar di bidang pertanian merupakan kesempatan bagi warga Desa Belantih untuk mengembangkan kemampuan dan mandiri secara ekonomi.
Program ini melibatkan 33 orang anggota PKK Desa Belantih yang selama ini sebagian besar berprofesi sebagai buruh tani. Lahan non-produktif seluas 15 are berhasil dimanfaatkan sebagai lokasi budidaya labu siam dengan teknologi IoT dan panel surya.
- Advertisement -
Lebih jauh, program ini sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya Tujuan 2 (Tanpa Kelaparan), Tujuan 5 (Kesetaraan Gender), dan Tujuan 7 (Energi Bersih dan Terjangkau). Selain itu, PKM ini juga relevan dengan tema utama kemandirian pangan, energi, dan air.
Respon dari anggota PKK sangat antusias. Mereka merasa terbantu dengan keterampilan baru yang diperoleh selama pelatihan dan pendampingan dalam proses budidaya, pengolahan dan pemasaran produk hasil panen. Antusiasme tersebut tercermin dari testimoni salah satu anggota PKK, Made Kicen, yang menyampaikan pengalamannya:
“Kami merasa senang sekali bisa belajar langsung menggunakan teknologi ini. Awalnya kami ragu, tapi sekarang jadi lebih percaya diri mengelola kebun sendiri,” ungkapnya.
Program ini berupaya memberikan dampak nyata bagi masyarakat dengan memanfaatkan lahan yang selama ini kurang produktif menjadi sumber penghasilan baru yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Ke depannya, tim berharap inovasi ini tidak hanya berhenti di Desa Belantih, tetapi juga dapat direplikasi ke desa-desa lain di Kabupaten Bangli maupun Bali.
- Advertisement -
Pewarta:Supartono.