Jatim.Rasionews.com Jember – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80, gabungan organisasi ICMI, Majelis Gaul, dan Forum Kebangsaan Daerah (FKD) menyelenggarakan acara “Slilit Tanah Air dalam Kidung Iwan Fals” di Café Rumput, Jalan Merak, Patrang, Minggu (31/8/2025) malam.
Kegiatan yang berlangsung sejak pukul 18.30 hingga 23.00 WIB ini dihadiri sekitar 100 undangan dari kalangan tokoh politik, akademisi, organisasi masyarakat, serta perwakilan mahasiswa. Dengan tagline “Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”, acara ini menjadi momentum refleksi kebangsaan sekaligus ruang dialog untuk memperkuat nilai persatuan dalam bingkai kebhinekaan.
Hadir sebagai penanggung jawab kegiatan, H. Imam, Ketua Panitia, menegaskan bahwa semangat kebangsaan perlu terus digelorakan dalam berbagai medium, termasuk melalui musik dan diskusi. “Acara ini bukan sekadar hiburan, tapi juga refleksi akan pentingnya menjaga persatuan bangsa melalui seni, budaya, dan intelektual,” ujarnya.
Rangkaian kegiatan meliputi sambutan dari Ketua ICMI, Majelis Gaul, dan FKD, dilanjutkan ceremonial Slilit Tanah Air dalam Kidung Iwan Fals oleh Dr. Aris, dosen Fakultas Hukum Universitas Jember sekaligus pengurus ICMI. Selain itu, dilakukan pula pembagian buku Politik Lokal karya Dr. Aris kepada lima pemateri yang turut mengisi diskusi.
Para pemateri yang hadir antara lain Oriza (jurnalis Kompas), Kun Wazis (dosen UIN KHAS Jember), Dr. Ichwan (Dekan FIB Unej), Dr. Fendi (Warek III Unej), serta Ustadz Hudri (Majelis Gaul). Diskusi berlangsung hangat, membahas topik Refleksi Hubbul Wathon Momentum HUT RI ke-80 – Musikalisasi Dakwah Kolaborasi.
Sejumlah tokoh penting juga hadir, di antaranya Prof. Bambang (Ketua ICMI Jember), Prof. Jayus (Direktur Pascasarjana FH Unej), Evi Lestari (dosen Unmuh Jember), serta perwakilan organisasi masyarakat dan serikat buruh.
- Advertisement -
Menariknya, jajaran Polsek Patrang yang diwakili oleh Iptu Andi dan Ipda Mustaqim turut hadir melakukan monitoring sekaligus pengamanan jalannya acara. Kehadiran kepolisian disambut positif oleh panitia dan peserta, karena dinilai memberi rasa aman sekaligus menunjukkan sisi humanis Polri dalam mendukung kegiatan kebangsaan.
Momentum ini sekaligus menegaskan bahwa motivasi menjadi pemimpin sejati lahir dari keinginan memberi dampak positif, mengembangkan diri dan orang lain, serta mengedepankan integritas untuk menciptakan keadilan dan kesejahteraan rakyat.
Selama kegiatan berlangsung, suasana aman, lancar, dan kondusif, mencerminkan bahwa kolaborasi antara tokoh masyarakat, akademisi, organisasi, dan aparat kepolisian menjadi kunci untuk menjaga harmoni sosial sekaligus mengisi kemerdekaan dengan semangat kebhinekaan.
- Advertisement -
W.Red.El.irwanto