Pramuka Wirakarya 2025 Wujud Nyata Pengabdian dan Gotong Royong di Desa Jenggrong
Jatim Rasionews.com Lumajang, — Ratusan Pramuka Penegak dan Pandega dari berbagai daerah menunjukkan aksi nyata dalam kegiatan Perkemahan Wirakarya 2025 yang digelar di Desa Jenggrong, Kecamatan Ranuyoso. Lebih dari sekadar berkemah, kegiatan ini menjadi momentum pengabdian sosial dengan membangun rumah tidak layak huni dan merawat fasilitas umum desa.
Resmi dibuka pada Rabu (18/6/2025) oleh Bupati Lumajang Indah Amperawati (Bunda Indah) bersama Wakil Bupati Yudha Adji Kusuma (Mas Yudha), perkemahan ini dilaksanakan sejak 16 hingga 27 Juni 2025 dan berlangsung di dua tingkatan sekaligus, yakni tingkat Provinsi Jawa Timur dan tingkat Kabupaten Lumajang.
“Ini bukan hanya kegiatan kemah, tetapi aksi nyata pengabdian Pramuka bagi masyarakat. Kami ingin membentuk karakter gotong royong pada generasi muda,” tegas Bunda Indah, yang juga Ketua Mabicab Gerakan Pramuka Lumajang.
Program tingkat Provinsi menargetkan renovasi 143 unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), sementara tingkat kabupaten lebih memfokuskan pada perawatan musala, balai desa, dan fasilitas publik lainnya.
Salah satu penerima manfaat, Bu Marti’a—seorang lansia yang tinggal berdampingan dengan kandang ternaknya—merasa bersyukur karena rumahnya kini tengah diperbaiki oleh para peserta Pramuka.
- Advertisement -
Selain pembangunan fisik, kegiatan ini juga dimaksudkan sebagai sarana pembinaan karakter. “Kami ingin para Pramuka pulang dengan membawa semangat gotong royong, rasa peduli, dan pengalaman bermasyarakat,” lanjut Bunda Indah.
Kepala Desa Jenggrong menambahkan, program ini merupakan hasil sinergi antara pemerintah, akademisi (FKH), dan profesi (PDHI). Kolaborasi lintas sektor ini diharapkan terus berlanjut demi pembangunan desa berkelanjutan.
Bunda Indah juga mengajak warga untuk turut serta dalam semangat gotong royong. “Saya titip adik-adik Pramuka kepada warga. Mari kita bantu bersama-sama agar kegiatan ini membawa keberkahan, kedamaian, dan keharmonisan bagi Desa Jenggrong,” pungkasnya.
- Advertisement -
(Kib)