Jatim.Rasionews.com|Bangli, bali. — Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial (BEM FHIS) Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung penguatan ekonomi berbasis potensi lokal melalui Program Mahasiswa Berdampak: Pemberdayaan Masyarakat oleh Badan Eksekutif Mahasiswa.
Tahun ini, BEM FHIS Undiksha melaksanakan serangkaian kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Belantih, Kintamani, yang berfokus pada peningkatan kualitas Kopi Arabika Kintamani sebagai produk unggulan daerah.
Ketua Tim Dosen Pengabdian, Prof. Dr. I Gede Astra Wesnawa, M.Si., menyampaikan bahwa program ini merupakan wujud sinergi antara perguruan tinggi, pemerintah, dan masyarakat dalam mewujudkan pertanian berkelanjutan. “Melalui kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya belajar berinteraksi dengan masyarakat, tetapi juga mentransfer pengetahuan dan teknologi yang dapat meningkatkan daya saing produk lokal di pasar global,” ujarnya.
“Sementara itu, I Noman Sutapa Berata, selaku Ketua Kelompok Tani Wana Giri, mengungkapkan apresiasinya terhadap pendampingan yang diberikan. “Kami sangat berterima kasih kepada Universitas Pendidikan Ganesha dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi atas pelatihan, pendampingan, dan transfer teknologi yang diberikan. Program ini membantu kami meningkatkan keterampilan dan kemandirian dalam pengelolaan usaha tani yang berkelanjutan,” tuturnya.
Hal senada disampaikan oleh I Wayan Selamat, Ketua Kelompok Tani Dharma Kriya, yang menilai program ini memberikan manfaat nyata bagi petani. “Bantuan teknologi, pelatihan hilirisasi, serta dukungan energi terbarukan dari mahasiswa BEM FHIS Undiksha benar-benar membuka wawasan kami untuk mengembangkan pertanian kopi yang mandiri dan berdaya saing,” ujarnya.
Serangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan meliputi:
1.Pelatihan pembibitan dan perawatan kopi berbasis Good Agricultural Practices (GAP) on coffee untuk meningkatkan kemampuan petani dalam memilih benih unggul, melakukan penyemaian, pemeliharaan, serta menerapkan teknik penanaman sesuai kondisi agroklimat setempat.
2.Bantuan 5.000 bibit Kopi Arabika Kintamani.
Bantuan pupuk untuk memperbaiki kesuburan tanah dan mendukung pertumbuhan tanaman secara optimal.
3.Transfer teknologi Mesin Huller guna meningkatkan efisiensi pengupasan kulit tanduk kopi sehingga menghasilkan biji berkualitas tinggi.
4.Pelatihan hilirisasi kopi yang menghasilkan produk turunan kopi bubuk kemasan (250 gr, 500 gr, dan 1 kg).
5.Instalasi lampu panel surya di area produksi dan lingkungan desa untuk mendukung penerapan energi terbarukan serta meningkatkan keamanan dan produktivitas.
6.Pelatihan manajemen kelembagaan dan pemasaran digital agar kelompok tani mampu mengelola organisasi secara transparan dan memasarkan produk melalui marketplace seperti Shopee, Tokopedia, dan Instagram.
7.Pemasaran produk Kopi Arabika Kintamani pada ajang Vovinam World Championship untuk memperluas jangkauan pasar lokal, nasional, dan internasional.
8.Pembuatan para-para berbahan aluminium untuk penjemuran kopi yang higienis, efisien, dan tahan lama.
9.Transfer aplikasi Agro Link untuk memudahkan pencarian tenaga kerja saat musim panen.
10.Instalasi CCTV untuk memperkuat pengawasan dan keamanan aset produksi kopi.
Program ini didanai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Tahun 2025.
Melalui program ini, BEM FHIS Undiksha tidak hanya berkontribusi dalam peningkatan produktivitas dan kualitas Kopi Arabika Kintamani, tetapi juga turut memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat Desa Belantih melalui inovasi, kolaborasi, dan penerapan teknologi berkelanjutan.
- Advertisement -
Pewarta: Supartono.




