Masuk
Jatim.Rasionews.comJatim.Rasionews.com
  • Home
  • Berita
  • Nasional
  • Pemerintahan
  • Parlementaria
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Politik
  • TNI – Polri
  • Lebih
    • Yudikatif
    • Bisnis
    • Teknologi
    • Hukum
    • Entertainment
    • Lifestyle
    • Otomotif
    • Edukasi
    • Seputar Desa
    • Advertorial
    • E-Paper
Reading: Mari Bersama Kawal Gunung Tumpang Pitu, Jangan Sampai Seperti Negeri Wano Di Serial One Piece
Share
Jatim.Rasionews.comJatim.Rasionews.com
  • Home
  • Berita
  • Nasional
  • Pemerintahan
  • Parlementaria
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Politik
  • Yudikatif
  • TNI – Polri
  • Seputar Desa
  • Advertorial
  • E-Paper
Search
  • Home
  • Berita
  • Nasional
  • Pemerintahan
  • Parlementaria
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Politik
  • TNI – Polri
  • Lebih
    • Yudikatif
    • Bisnis
    • Teknologi
    • Hukum
    • Entertainment
    • Lifestyle
    • Otomotif
    • Edukasi
    • Seputar Desa
    • Advertorial
    • E-Paper
Sudah punya akun? Masuk
Follow US
Jatim.Rasionews.com > Berita > Nasional > Mari Bersama Kawal Gunung Tumpang Pitu, Jangan Sampai Seperti Negeri Wano Di Serial One Piece
Nasional

Mari Bersama Kawal Gunung Tumpang Pitu, Jangan Sampai Seperti Negeri Wano Di Serial One Piece

Terakhir diperbarui: 2025/08/06 at 10:09 AM
Reporter Jatim Rasio News Diposting 6 Agustus 2025
Share
IMG 20250806 WA0018
SHARE

 

Jatim.Rasionews.com|Banyuwangi.Dalam anime one piece, Monkey D. Luffy sebagai karakter utama dikenal sebagai seorang bajak laut. Namun tidak seperti bajak laut biasanya yang terlihat jahat dan garang. Luffy malah menjadi sosok humoris yang sering membantu kaum lemah dan tertindas, bajak laut mungkin hanyalah julukannya, tapi semangat yang dia bangun adalah semangat pembebasan dan persahabatan. Beberapa pulau yang didatangi oleh Luffy dan krunya selalu dalam keadaan kacau. Seringkali berada di bawah kuasa bajak laut jahat yang membangun kerajaannya dan membuat pemerintah bahkan para jenderal terkesan membiarkannya. Mulai dari Alabasta, Water 7, Dressrosa, Manusia Ikan hingga Wano.

Kru Topi Jerami yang dipimpin Luffy yang membebaskan pulau itu dari penindasan dan kesewenang- wenangan. Tentu ini membuat Luffy menjadi bajak laut yang seharusnya jahat menjadi pembeda, bahkan dianggap baik layaknya pahlawan. Menariknya, di Indonesia menyambut bulan Agustus yakni bulan kemerdekaan Republik Indonesia, beberapa masyarakat ada yang mengibarkan bendera merah putih dan bendera hitam one piece atau yang dikenal dengan “Jolly Roger”, dikibarkan depan rumah atau bahkan di kendaraannya, hal ini pun seakan menjadi trend baru di media sosial.

- Advertisement -

Tentu ini bukan hanya sekadar perilaku para fans one piece, bisa jadi ini adalah ekspresi kegelisahan sekaligus semangat yang dibangun di dunia one piece. Masih banyak pulau-pulau di negeri ini yang dikuasai oleh penjarah, yang hanya ingin mengeruk alam Indonesia. Atau bisa saja mereka yang mengibarkan bendera merasa Indonesia butuh figur layaknya Monkey D. Luffy yang sederhana, lucu namun berani. Selalu menghadirkan kebahagiaan dan kemerdekaan untuk pulau-pulau yang dikunjunginnya.

Dalam realita bangsa saat ini, rakyat sangat membutuhkan sosok seperti Monkey D. Luffy dalam anime One Piece. Pasalnya dari Sabang sampai Merauke dan Miangas sampai Pulau Rote, setiap wilayah memiliki persoalan tersendiri yang hingga saat ini belum terselesaikan. Salah satu contohnya, persoalan yang terjadi di kabupaten paling ujung timur Pulau Jawa atau dikenal dengan nama Banyuwangi. Dimana, sampai hari persoalan kerusakan alam dan lingkungan yang terjadi di Desa Sumberagung Kecamatan Pesanggaran akibat adanya aktivitas tambang emas yang dilakukan PT. Bumi Suksesindo (BSI).

Baca Juga:  Klarifikasi Parkir Ganda di Papuma: Upaya Atasi Lonjakan Pengunjung

Keberadaan tambang emas di Gunung Tumpang Pitu, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur memiliki sejarah yang cukup panjang. Sejak satu dekade lebih, keberadaan tambang emas ini telah berdampak buruk bagi masyarakat lokal. Konsesi tambang sendiri dilakukan oleh Merdeka Cooper Gold Tbk dengan PT Bumi Suksesindo (PT BSI) yang merupakan anak perusahaannya sebagai operator di lapangan.

- Advertisement -

Penolakan terhadap tambang emas di Gunung Tumpang Pitu bukan sekedar reaksi spontan, melainkan cerminan dari kesedihan mendalam warga terhadap dampak lingkungan dan sosial yang ditimbulkan. Warga di Desa Sumberagung, khususnya di Dusun Pancer, telah lama menyaksikan bagaimana eksploitasi tambang sedikit banyak telah mengubah kehidupan mereka. Apa yang dijanjikan sebagai pembangunan dan kesejahteraan justru berakhir pada ancaman terhadap ekosistem, mata pencaharian, dan keadilan agraria.

Dahulu, Gunung Tumpang Pitu merupakan kawasan hutan lindung yang berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekologi di pesisir banyuwangi. Namun, keberadaan tambang emas di wilayah ini telah menyebabkan penggundulan hutan dalam skala besar, menghilangkan daerah resapan udara, serta meningkatkan risiko bencana seperti longsor dan banjir. Mata air yang selama ini menjadi sumber kehidupan bagi petani perlahan mengering, sementara Sungai Katakan yang sebelumnya mengairi sawah warga kini ditanggul oleh perusahaan tambang, menyebabkan kesulitan udara di Dusun Pancer. Bencana menjadi semakin akrab bagi warga yang tinggal di sekitar konsesi tambang emas Tumpang Pitu, mulai banjir beruntun dari tahun 2019-2021. Protes pada tahun 2019 dan 2020 salah satunya disebabkan oleh adanya banjir, selain juga karena jalan rusak.

Beberapa bulan terakhir, lebih dari tiga kali, media sosial dihebohkan dengan sebuah vidio rekaman yang menunjukkan adanya kegiatan blasting (pengeboman) yang dilakukan oleh PT BSI. Dan dalam vidio amatir tersebut, terlihat jika serpihan dari ledakan itu dibiarkan untuk mengalir ke laut. Dampaknya ketika serpihan dari ledakan yang dilakukan oleh PT BSI dibiarkan saja jatuh ke laut pasti dampaknya akan mencemari lingkungan. Apalagi tak jauh dari lokasi tambang emas terdapat tempat wisata yang menjadi salah satu destinasi para wisatawan untuk berlibur dan berekreasi disana.

Baca Juga:  Seorang warga melapor ke Bawaslu, Terkait terjadinya dugaan pelanggaran pemilu di Banyuwangi

- Advertisement -

Perlu diketahui bersama, jika lokasi gunung tumpang pitu tidak jauh dengan lokasi pulau merah. Dan jika laut sekitar pulau tercemar oleh partikel tanah imbas dari kegiatan blasting, tentu saja ini merugikan warga yang mengais rezeki di daerah tersebut. Apalagi sektor pariwisata mulai dahulu merupakan program unggulan dari pemerintah kabupaten Banyuwangi. Selain itu, masyarakat di dusun pancer mayoritas penduduknya berprofesi sebagai nelayan, jika laut tercemar akibat kegiatan blasting jelas berdampak terhadap pendapatan mereka.

Dampak ekonomi dari tambang emas Tumpang Pitu juga mulai dirasakan oleh warga Desa Sumberagung. Efek dari penambangan ini memberi efek buruk pada mata pencaharian warga. Mayoritas penduduk setempat bergantung pada pertanian dan perikanan, namun keduanya kini terancam akibat pencemaran dan alih fungsi lahan. Salah satu dampak yang dirasakan warga adalah kondisi Sungai Katakan. Sungai yang selama ini menjadi sumber utama irigasi bagi petani, kini ditanggul oleh perusahaan tambang, menyebabkan banyak lahan pertanian kehilangan pasokan udara. Sumur-sumur warga yang mulai mengering, terutama dalam dua tahun terakhir, membuat kehidupan semakin sulit.

Para warga yang berprofesi sebagai petani mulai mengeluhkan lahan pertanian yang dulunya subur kini menyusut dan mengalami krisis udara. Meski samar-samar disampaikan, namun isyarat itu tampak dari keluhan-keluhan mereka, terutama bagi petani buah naga. Desa ini dikenal penghasil buah naga besar. Komoditas ini menjadi andalan warga Desa Sumberagung sejak 15 tahun terakhir. Selain buah naga juga ada komoditas jeruk. Para petaninya kini mengeluhkan tidak maksimalnya produksi buah mereka, terutama sejak kehadiran tambang. Salah satu yang mereka keluhkan tentunya terkait dengan akses air, dan potensi banjir saat musim hujan, terutama ketakutan mereka saat Sungai Katakan meluap.

Kerusakan lingkungan yang terjadi di gunung tumpang pitu, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, hampir sama seperti yang terjadi di negeri Wano dalam anime/manga One Piece. Digambarkan, jika lingkungan negeri Wano sangat rusak karena praktik industrialisasi yang tidak terkendali oleh para penguasa, Shogun Orochi dan Kaido, serta praktik penambangan ilegal yang mengakibatkan pencemaran dan kerusakan lingkungan parah. Kerusakan ini berdampak pada bencana kelaparan dan menghambat kehidupan masyarakat, terutama petani.

Baca Juga:  Surat Terbuka Pengacara Kampung untuk Pak Ganjar, Pak Prabowo, dan Pak Anies agar secara ksatria Menyampaikan Rekam Jejaknya.

Penyebab kerusakan lingkungan di Negeri Wano adalah industrialisasi oleh Kaido dan Orochi yang mengubah sebagian besar wilayah Wano menjadi pabrik senjata raksasa. Hal ini menyebabkan pencemaran lingkungan dan kerusakan ekosistem secara luas. Selain itu, sifat serakah para penguasa untuk memperkaya diri dengan melakukan penambangan ilegal dan penggunaan sumber daya alam yang berlebihan tanpa memperdulikan kelestarian alam, menyebabkan pencemaran maupun kerusakan pada lingkungan.

Kerusakan dan pencemaran lingkungan akibat industrialisasi menyebabkan terjadinya krisis pangan di Negeri Wano. Kegiatan bertani dan bercocok tanam menjadi terhambat akibat ekosistem yang rusak, mempengaruhi kehidupan masyarakat. Akibatnya, rakyat Wano menjadi korban kerakusan dan ambisi para pemimpin, yang hidup dalam penindasan dan penderitaan akibat kerusakan lingkungan yang mereka alami sehingga rakyat disana hidup dalam kemiskinan.

Maka dari itu berkaca dari Negeri Wano dalam anime One Piece, Si Penulis berharap kepada seluruh masyarakat Banyuwangi untuk bersama-sama mengkritisi aktivitas pertambangan Gunung Tumpang Pitu. Karena tambang emas itu milik seluruh masyarakat Banyuwangi tanpa terkecuali, dan adanya tambang tersebut semata-mata untuk kesejahteraan rakyat Bumi Blambangan. Jangan hanya kekayaan alamnya saja yang dikeruk, tetapi rakyat hanya disuguhkan dampak kerusakan lingkungan. Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT. BSI selama beroperasi belum dirasakan oleh seluruh rakyat Banyuwangi. Buktinya ada anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Banyuwangi yang bersuara keras menanyakan hal tersebut. Kesimpulannya mereka yang menjadi wakil rakyat masih tidak tau dana CSR dari tumpang pitu di kucurkan kemana serta untuk apa. Dan ini, merupakan tanda tanya besar?

Terakhir Si Penulis berpendapat, adanya tambang emas di Pesanggaran tidak membawa kemajuan dan kesejahteraan untuk masyarakat Banyuwangi khususnya masyarakat ring satu. Melainkan melahirkan berjuta permasalahan baru disana, salah satunya konflik horisontal di tengah masyarakat. Lebih dari itu, kerusakan alam yang terjadi akibat aktivitas pertambangan akan menjadi problematika jangka panjang yang tak kunjung usai. Apalagi pihak perusahaan akan melakukan perluasan wilayah pertambangan di Gunung Salakan.

Penulis: Bondan Madani Si Raja Demo

Ketua Umum LDKS PIJAR.

Red.

Bagikan Berita Ini
Facebook Twitter Pinterest Whatsapp Whatsapp Copy Link Print
Apa Reaksi Anda?
Suka0
Galau0
Kocak0
Terkejut0
Emosi0
BERITA SEBELUMNYA IMG 20250806 WA0013 Perkara Dugaan Penggelapan Uang Perusahaan PT Bina Penerus Bangsa, Maharaja Lawfirm: Harusnya Onslag Van Recht Vervolging
BERITA BERIKUTNYA IMG 20250806 WA0085 Semarakkan HUT Kemerdekaan RI, Kalapas Banyuwangi Buka Pekan Olahraga Bagi Pegawai dan Warga Binaan
Tinggalkan Ulasan

Tinggalkan Ulasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Silakan Pilih Rating!

– Supported by-

Berita Populer

IMG 20241215 WA0082
NasionalSerba -serbi
Penyerahan SK DPAC BRNR Korcam Tempeh untuk Program Makan Bergizi Gratis
15 Desember 2024
IMG 20240405 WA0005
Nasional
Kelangkaan Gas Elpiji 3 kg Sering terjadi di saat memasuki Hari Raya Iedul Fitri
5 April 2024
IMG 20241111 WA0068
NasionalSeputar Desa
Di Hebokan Warga Desa Randuagung Terjadi Fenomena Keajaiban Alam: Pohon Kelapa Berdiri Lagi,Selama 9 Bulan Tumbang
11 November 2024
IMG 20241228 WA0142
Nasional
Ketua DPD LSM Teropong Keadilan dan Hukum Minahasa, Hezky O’Brien Kawengian, Menanggapi Pernyataan Kuasa Hukum Desa Passo
28 Desember 2024
IMG 20241128 WA0091
Politik
Puskaptis Banyuwangi Ucapkan Selamat Atas ‘Kemenangan’ Paslon 02 Ali Makki-Ali Ruchi Sebagai Bupati dan Wakil Bupati Pilihan Rakyat Banyuwangi
28 November 2024
IMG 20241222 WA0120
NasionalPemerintahan
BRNR Gelar Sosialisasi(MBG) Makan Bergizi Gratis di 12 Desa
22 Desember 2024
Jasa Pembuatan Website Berita
Jasa Website Jogja
Jasa Backdrop Event Jogja
Jasa Backdrop Jogja

Pendidikan

Ketua Komite Terlama di Indonesia? Sugeng Ngabekti 22 Tahun Lebih Pimpin Komite SMKN Pasirian
22 Agustus 2025
Semarak HUT RI ke-80, Ranuyoso Gelar Lomba Kreasi Clay untuk Anak Usia Dini
9 Agustus 2025
Sosialisasi P4GN di MAN 2 Banyuwangi: Sinergi Bersama Menuju Banyuwangi Bersinar
7 Agustus 2025
Camat Randuagung Menghadiri Acara Program percepatan penurunan Stunting melalui Sosialisasi Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) di SMK Sunan Kalijogo
1 Agustus 2025
Lalai Nafkahi Anak Usai Cerai, Kepsek SDN Jembul Terancam Jerat Pidana Perlindungan Anak
22 Juli 2025
- Advertisement -

Seputar Desa

IMG 20250817 WA01101
Karnaval Semarak Warnai Peringatan HUT ke-80 RI di Desa Penanggal
17 Agustus 2025
IMG 20250810 WA01412
Lomba Layang-Layang Meriahkan HUT RI ke-80 Di Gedangmas
10 Agustus 2025
IMG 20250724 WA0075
Desa Mojo Salurkan Bantuan Beras, Warga Antusias Hadiri Pembagian
24 Juli 2025
IMG 20250706 WA0061
Tim Ho’a Ho’e Desa Banturejo Gelar Bayem Night Bersih Desa, Kampung Bantengan dan Sound Horeg Artheros Meriahkan Malam Budaya
6 Juli 2025
IMG 20250704 WA0060
Santunan Anak Yatim Warnai Kebersamaan Warga RT 02 RW 01 Desa Wates Wetan
4 Juli 2025

Artikel Terkait:

IMG 20250824 WA0101
Nasional

Warga Lumajang Semarakkan HUT ke-80 RI Lewat Jalan Santai Penuh Kebersamaan

24 Agustus 2025
IMG 20250823 WA0156
Nasional

Deteksi Dini, 44.917 Pelajar di Banyuwangi Telah Jalani Pemeriksaan Kesehatan Gratis  

23 Agustus 2025
IMG 20250823 WA0150
Nasional

Calo Tiket Bus Terminal Bungurasih Dikeroyok Sudah Di Tangani Kanitreskrim Polsek Waru,AKP Adik Agus Putrawan S.H.,M.H. Dengan Cepat

23 Agustus 2025
IMG 20250823 WA0301
NasionalPemerintahan

Peringati HUT RI ke 80 Tahun, Dinas Perikanan Banyuwangi Gelar Lomba

23 Agustus 2025
Jatim.Rasionews.com
  • rasionews25@gmail.com
  • 0853 3069 6503
  • Berita
  • Nasional
  • Pemerintahan
  • Parlementaria
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Politik
  • TNI – Polri
  • Yudikatif
  • Bisnis
  • Teknologi
  • Hukum
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Otomotif
  • Edukasi
  • Seputar Desa
  • Advertorial
  • E-Paper
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
Reading: Mari Bersama Kawal Gunung Tumpang Pitu, Jangan Sampai Seperti Negeri Wano Di Serial One Piece
Share

Copyright © 2023 PT. Rafa Canasha Media

Selamat Datang di RasioNews.com!

Masuk ke Akun Anda

Daftar Lupa password?