Jatim Rasionews.com|Banyuwangi.Lembaga Diskusi Kajian Sosial (LDKS) Pilar Jaringan Aspirasi Rakyat (PIJAR) mendukung rencana turun kejalan yang akan digelar pada hari senin, 28 Juli 2025 oleh Forum Mahasiswa Banyuwangi (FMB). Pasalnya, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Banyuwangi harus didesak dengan gerakan demonstrasi agar berani mengagendakan hearing dengan mengundanghadirkan PT. Bumi Suksesindo (BSI).
Bondan Madani, Ketua Umum LDKS PIJAR mengatakan pihaknya tidak tahu jika rencana turun ke jalan teman-teman FMB bertepatan dengan acara balap sepeda Internasional Tour de Banyuwangi Ijen (ITDBI) 2025. Namun, hal tersebut merupakan momentum yang tepat dilakukan oleh para aktivis mahasiswa, sehingga nantinya menjadi atensi yang luar biasa dari berbagai pihak.
“Cibiran, makian, hujatan dan bully-an merupakan konsekuensi yang akan diterima oleh teman-teman FMB jika tetap menggelar aksi. Selain itu, pasti akan ada pressure dan intervensi luar biasa yang akan dialami oleh korlap maupun pihak-pihak yang berkecimpung dalam pelaksanaan rencana demonstrasi yang akan dilakukan,” Ucap Bondan Madani, ketika diwawancarai oleh awak media, Sabtu, 26 Juli 2025.
Masih menurut Bondan, upaya pengembosan untuk menunda aksi atau bahkan membatalkan aksi pasti akan dilakukan. Oleh karena itu, pihaknya berpesan kepada teman-teman mahasiswa untuk tetap solid dan berpegang teguh dengan tujuan mereka. Terkhusus untuk korlap dan penanggung jawab aksi, harus tetap komitmen jangan sampai goyah oleh apapun.
“Disaat Banyuwangi mengalami kemacetan di beberapa titik, seharusnya ITDBI 2025 ditunda terlebih dahulu. Namun tetap saja dilaksanakan, berarti kegiatan demonstrasi teman-teman FMB harus tetap digelar. Tidak ada alasan untuk menunda ataupun membatalkannya, dan kami dari PIJAR siap hadir dengan membawa massa untuk support rencana aksi teman-teman FMB pada hari senin besok,” Urainya.
- Advertisement -
Lebih lanjut Bondan menjelaskan, persoalan tambang emas Gunung Tumpang Pitu di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran lebih besar manfaatnya untuk masyarakat Banyuwangi ketimbang even balap sepeda ITDBI 2025. Menurutnya, keberadaan PT BSI yang sudah produksi menambang sedikit pun tidak ada manfaatnya untuk rakyat banyuwangi secara keseluruhan. Selain itu, dana Corporate Social Responsibility (CSR) PT. BSI tidak pernah transparan ke publik.
“Kami menilai aktivitas tambang emas di Tumpang Pitu sangat merugikan Kabupaten Banyuwangi, terutama dari sisi lingkungan dan sosial. Bahkan, proses penambangan yang dilakukan dengan cara peledakan dinilai sangat merusak alam. Karena selain merusak ekosistem dan keindahan alam Banyuwangi yang selama ini menjadi kekuatan sektor pariwisata, aktivitas tambang juga menciptakan potensi konflik sosial, ketimpangan ekonomi, dan ketidakadilan bagi masyarakat lokal,” Tegasnya.
Di akhir penyampaiannya Bondan mengingatkan, bahwa tambang emas tumpang pitu bukan hanya milik masyarakat desa Sumberagung ataupun masyarakat kecamatan Pesanggaran. Tetapi milik seluruh rakyat Banyuwangi, maka keberadaan tambang emas harus memberikan manfaat dan memberikan kesejahteraan untuk masyarakat Bumi Blambangan.
- Advertisement -
“Sekali lagi kami pertegas, bahwa kami dari PIJAR siap mendukung aksi yang akan dilakukan oleh teman-teman FMB. Tak ada urusan dengan even-even tersebut, karena semuanya demi kesejahteraan dan kemakmuran Banyuwangi. Gas saja untuk demo BSI”. Pungkas Aktivis Muda yang di juluki Si Raja Demo.
Pewarta.Eka wahyudi